Cerdas dan Kreatif Bermedia Sosial, Penulis : Rayun Sucinda, M. Pd
Journalpublikasi.my.id-Artikel, Saat ini kita berada pada
zaman teknologi yang sangat pesat. Pesan yang sebelumnya bisa sampai ke kita
berhari-hari sekarang bisa per detik bisa kita dapatkan. Kita tidak lagi susah
mencari berita dengan datang ke tukang koran, cukup hanya mengetik di HP semua
berita yang ada dimanapun bisa diperoleh dengan sangat gampang. Jangankan di
Indonesia di negeri konohapun bisa kita dapatkan. dulu kita hanya bisa menelfon
dengan mendengarkan suara saja tetapi sekarang bisa melihat wajah lawan bicara
kita.
Dilihat sepintas sepertinya
menyenangkan dan menggembirakan dengan perkembangan teknologi saat ini terutama
sekali media sosial, tetapi jika kita melihat secara mendalam peradaban manusia
saat ini jauh merosot dibandingkan dengan masa silam. Orang lebih nyaman menyendiri
dengan HP-nya dibandingkan dengan bercengkrama dengan saudaranya sendiri.
Padahal islam mengajarkan agar umat islam saling silaturrahmi agar mendapatkan
keberkahan di antaranya dipanjangkan umur dan mendapatkan rezki dari Tuhan. Nabi
Muhammad saw bersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ – رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ
Barangsiapa yang suka
diluaskan rezekinya dan dipanjangkan (sisa) umurnya, maka sambunglah (tali)
kerabatnya.
(HR. Bukhari)
Selain silaturrahmi yang
merosot sekarang banyak kejadian yang tidak kita inginkan disebabkan oleh media
sosial yaitu Pamer kemewahan dan bahkan pamer aurat.
Islam tidak melarang
seseorang untuk menjadi kaya raya. Faktanya banyak di antara sahabat Nabi Muhammad
saw yang kaya raya, sebut saja Usman bin Affan dan Abdurrahman bin ‘Auf serta
banyak lagi yang lainnya. Yang dilarang dalam islam adalah memamerkan kekayaan
hingga muncul kesombongan dalam sanubari. Padahal yang pantas sombong itu
hanyalah Allah SWT.
Allah berfirman dalam surah Luqman ayat 18:
وَلَا
تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ
لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ ١٨
Artinya: “Janganlah memalingkan wajahmu dari
manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi ini dengan angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi sangat
membanggakan diri.”
Pantas Allah melarang kita
untuk sombong, karena secara logika apa sih yang bisa kita sombongkan. Semuanya
milik Allah. Apa yang ada pada kita hanyalah titipan. HP hanyalah titipan,
motor, mobil, rumah bahkan diri kita ini adalah titipan dari Allah. Sebagai
titipan pasti suatu saat nanti akan ditanya kembali oleh yang menitipkan yaitu
Allah. Seperti tubuh ini digunakan untuk apa selama di dunia? Apakah untuk
kebaikan atau sebaliknya untuk kemaksiatan. Motor dan mobil selama ini apakah
digunakan untuk pergi ke tempat ibadah atau digunakan ke tempat yang sia-sia.
Termasuk Hp. Apakah HP digunakan untuk menyebarkan kebaikan dan dakwah atau
hanya sekedar senang-senang melihat postingan yang menyesatkan. Atau yang
paling parah adalah mengumbar aurat yang mestinya ditutup rapat-rapat dan tidak
boleh disaksikan kecuali pasangan yang telah dihalalkan.
Sungguh sangat merugi bagi orang yang memposting auratnya dan bahkan berjoget ria tak karuan. Tempatnya kelak di neraka seperti yang pernah disaksikan oleh baginda Nabi Muhammad saw ketika beliau mengadakan perjalanan agung yaitu isra’ dan mi’raj. Nabi Muhammad saw melihat perempuan yang digantung rambutnya di dalam api neraka karena semasa hidupnya suka mengumbat auratnya.
Baca Juga : Money Politik Mencederai Citra Bangsa
Pertanyaanya adalah bagaimana
caranya menggunakan media sosial secara cerdas dan kreatif? Jawabannya adalah:
1.
Gunakan
untuk menyebarkan kebaikan.
Dengan
adanya media sosial kita bisa menjangkau pendengar dan pemirsa dengan sangat
banyak. Video dakwah yang menarik akan disaksikan oleh jutaan orang. Susah lo
mengumpulkan jutaan orang disuatu tempat untuk mendengarkan ceramah dan
tausyiah. Tetapi dengan adanya media sosial hal yang sulit dilakukan menjadi
gampang dan tidak butuh tenaga dan biaya untuk mengumpulkan banyak orang. Cukup
dengan membuat video tausyiah yang menarik insyaAllah akan disaksikan oleh
ribuan bahkan jutaan orang.
Perlu
kami sampaikan, sebagai pendakwah jangan gaptek dengan media sosial. Sarana
yang sangat baik ini mari kita gunakan untuk menyebar kebaikan. Jangan membenci
zaman, karena kalau kita membenci perkembangan zaman maka kita akan
ketinggalan. Para Wali Songo dulu menyebarkan dakwah dengan menggunakan alat
yang dipakai oleh masyarakat waktu itu. Sebut saja Sunan Kali Jaga menggunakan
gamelan dan wayang dalam berdakwah. Selain itu ada KH. Ahmad Dahlan menggunakan
biola dalam mengajar. Sesungguhnya tidak ada yang salah dengan media ini. Yang
salah adalah cara kita menggunakannya. Jika kita menggunakan secara benar maka
pahala yang didapatkan, tetapi jika kita gunakan untuk keburukan maka dosa dan
kesengsaraanlah balasan yang terbaik untuk kita. Seperti Firman Allah dalam
surah Al-Zalzalah ayat 7-8:
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ (٧) وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ (٨)
Artinya:
"Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat
(balasan)-nya. Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat
(balasan)-nya".
2.
Tingkatkan
keimanan
Jika
iman kuat semua keburukan akan mudah ditinggalkan. Orang yang beriman yang
mantap akan merasa selalu diawasi oleh Allah Yang Maha Menciptakan. Semua
gerak-gerik akan disaksikan. Karena tidak ada yang tersembunyi menurut Allah.
Sehebat apapun kita bersembunyi dan sejenius apapun kita menghindar, Allah akan
sangat mudah menyaksikan. Maka, iman yang kuat mengantarkan kita ke jalan yang
benar. Jadi, manusia yang merasa diawasi oleh Tuhan akan menggunakan media
sosial dengan cerdas dan bijak. Dia tidak mau apa yang dilihat akan membuat
Allah murka. Orang yang didalam hatinya hanya Allah akan caper nya hanya untuk
Allah. Dan motto hidupnya Allah dulu, Allah lagi, dan Allah untuk seterusnya.
Demikianlah
yang dapat kami sampaikan semoga menjadi renungan untuk kebaikan masa depan.
Cerdaslah dalam bermedia sosial sehingga Allah sayang dan menempatkan kita
ditempat yang paling nyaman yaitu surganya yang selalu kita rindukan.
Assalamualaikum
wr wb
Tidak ada komentar
Posting Komentar